Perang pandan adalah salah satu tradisi yang ada di Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali. Perang pandan juga disebut dengan istilah makere-kere. Tenganan adalah salah satu desa tertua yang ada di pulau Bali. Desa ini dikelilingi oleh bukit seperti benteng. Ritual perang pandan dilakukan di depan balai pertemuan desa Tenganan. Perang pandan dilakukan setiap bulan kelima atau sasih kalima dalam penanggalan desa adat Tenganan. Ritual perang pandan berlangsung kurang lebih selama dua hari berturut-turut. Upacara ritual ini dilakukan setiap satu tahun sekali.
Perang pandan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menghormati dewa Indra atau Dewa perang. Perang pandan merupakan bagian dari ritual Sasih Sembah. Sasih sembah ialah ritual terbesar yang ada di Desa Tenganan.
Tradisi perang pandan, dilakukan dengan menggunakan pandan berduri sebagai alat atau senjata untuk berperang. Pandan berduri yang digunakan adalah pandan yang sudah diikat sehingga berbentuk seperti gada. Peserta perang pandan juga menggunakan sebuah tameng. Tameng tersebut digunakan untuk melindungi diri dari serangan lawan. Tameng yang digunakan pada perang pandan terbuat dari rotan yang dianyam.
sumber artikel : https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_pandan
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_pandan#/media/Berkas:Perang_pandan.jpg